Selasa, 17 Januari 2012

Mengucap syukur dalam segala hal


Ada seorang petani miskin memiliki seekor kuda putih yang sangat cantik & gagah.
Suatu hari, seorang saudagar kaya ingin membeli kuda itu & menawarkan harga yang sangat tinggi.
Sayang si petani miskin itu tidak menjualnya. Teman-temannya menyayangkan & mengejek dia karena tidak menjual kudanya itu.
Keesokan harinya, kuda itu hilang dari kandangnya. Maka teman-temannya berkata : "sungguh jelek nasibmu, padahal kalau kemarin di jual kamu kaya, skrg kudamu sudah hilang.
Si petani miskin hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, kuda si petani kembali bersama 5 ekor kuda lainnya. Lalu teman-temannya berkata : "Wah beruntung sekali nasibmu, ternyata kudamu membawa keberuntungan".
Si petani hanya diam saja.

Beberapa hari kemudian, anak si petani yg sedang melatih kuda-kuda baru mereka terjatuh dan kakinya patah.
Teman-teman petani berkata : "Rupanya kuda-kuda itu membawa sial, lihat sekarang anakmu kakinya patah".
Si petani tetap diam tanpa komentar.

Seminggu kemudian terjadi peperangan diwilayah itu, semua anak muda di desa dipaksa untuk berperang, kecuali si anak petani karena tidak bisa berjalan.
Teman-temannya mendatangi si petani sambil menangis : "Beruntung sekali nasibmu karena anakmu tidak ikut berperang, kami harus kehilangan anak-anak kami.
Si petani kemudian berkomentar : "Janganlah terlalu cepat membuat kesimpulan dengan mengatakan nasib baik atau jelek, semuanya adalah suatu rangkaian proses".

"Syukuri & terima keadaan yang terjadi saat ini, apa yang kelihatan baik hari ini belum tentu baik untuk hari esok. Apa yang buruk hari ini belum tentu buruk untuk hari esok".

Tetapi yang PASTI : Tuhan paling tahu yang terbaik buat kita..

Bagian kita adalah :

"Mengucap syukurlah dalam segala hal"...

How to Talk Well

James Bender Dalam Bukunya, "How to Talk Well" [New York; McGray-Hill Book Company,Inc., 1994], Menyebutkan Sebuah Cerita Tentang Seorang Petani yang Menanam Jagung Unggulan dan sering kali Memenangkan Penghargaan Setiap Tahun Berturut2.


Suatu hari, seorang wartawan dari koran lokal melakukan wawancara dan Menggali Rahasia Kesuksesan Petani Tersebut.

Wartawan itu menemukan bahwa petani itu membagikan benih jagungnya kepada para tetangganya.

"Bagaimana Anda bisa berbagi benih jagung dengan tetangga Anda, lalu bersaing dengannya dalam kompetisi yang sama setiap tahunnya?" tanya wartawan, dengan penuh rasa heran dan takjub.

"Tidakkah Anda mengetahui bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari jagung yang akan berbuah dan membawanya dari satu ladang ke ladang yang lain. Jika tetangga saya menanam jagung yang jelek, maka kualitas jagung saya akan menurun ketika terjadi serbuk silang. Jika saya ingin menghasilkan jagung kualitas unggul, saya harus membantu tetangga saya untuk menanam jagung yang bagus pula," jawab petani.

Petani ini sangat menyadari hukum keterhubungan dalam kehidupan. Dia tidak dapat meningkatkan kualitas jagungnya, jika dia tidak membantu tetangganya untuk melakukan hal yang sama.

Dalam Kehidupan, Mereka Yang Ingin Menikmati Kebaikan, Harus Memulai Dengan Menabur Kebaikan Pada Orang-orang di Sekitarnya. Jika Anda Ingin Bahagia, Anda Harus Menabur Kebahagiaan Untuk Orang Lain. Jika Anda Ingin Hidup Dengan Kemakmuran, Maka Anda Harus Berusaha Meningkatkan Taraf Hidup Orang-orang di Sekitar Anda.

Anda Tidak Akan Mungkin Menjadi Ketua Team Yang Hebat, Jika Anda Tidak Berhasil Meng-upgrade Masing-Masing Anggota Team Anda. KUALITAS ANDA DITENTUKAN OLEH ORANG-ORANG DI SEKITAR ANDA.

Orang Cerdas Sejatinya Adalah Orang Yang Mencerdaskan Orang Lain, Selamat Menebarkan Kebaikan Dimanapun Anda Berada..

Senin, 16 Januari 2012

When You Divorce Me, Carry Me Out in Your Arms

When You Divorce Me, Carry Me Out in Your Arms
(dari seorang teman email, Lina)




Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti didepan flat kami yg cuma berkamar satu. Sahabat-sahabatku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu-malu. Aku adalah seorang pengantin pria yg sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yg lalu.

Hari-hari selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening : Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. Setiap pagi kami berangkat kerja bersama-sama dan sampai dirumah juga pada waktu yg bersamaan. Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia. Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yg tidak kusangka-sangka, Dew hadir dalam kehidupanku.

Waktu itu adalah hari yg cerah. Aku berdiri di balkon dengan Dew yg sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya.

Ini adalah apartemen yg kubelikan untuknya.

Dew berkata, "kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para gadis."

Kata-katanya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku pernah berkata, "Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis." Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu kalau aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya.

Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?.Aku ada sedikit urusan dikantor". Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya. Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas dipikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin.

Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun ku jelaskan, ia pasti akan sangat terluka.Sejujurnya ia adalah seorang istri yg baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai didepan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama-sama. Atau aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.

Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "seandainya kita bercerai, apa yg akan kau lakukan? " Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yg sangat jauh dari dirinya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.

ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengannya. Dia kelihatan sedikit curiga. Dia berusaha tersenyum pada bawahan-bawahanku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.

Sekali lagi, Dew berkata padaku,"He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama." Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu-ragu lagi. Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, aku memegang tangannya. "Ada sesuatu yg harus kukatakan".

Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka dimatanya. Tiba-tiba aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalau aku terus berpikir. "Aku ingin bercerai", ku ungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.

Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata-kataku, tapi ia bertanya secara lembut,"kenapa?" "Aku serius."Aku menghindari pertanyaannya. Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku, "Kamu bukan laki-laki!".

Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan perkawinan kami.

Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew.

Dengan perasaan yg amat bersalah, aku menuliskan surai perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yg telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yg telah kuucapkan.

Akhirnya ia menangis dengan keras didepanku, dimana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya. Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh-sungguh telah terjadi.

Pada larut malam, aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran.

Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.

Ia menuliskan syarat-syarat dari perceraiannya : ia tidak menginginkan apapun dariku, tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya. Alasannya sangat sederhana : Anak kami akan segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.

Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya," He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita? Pertanyaan ini tiba-tiba mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan. "Kamu membopongku dilenganmu", katanya, "jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu." Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.

Aku memberitahukan Dew soal syarat-syarat perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya. "Bagaimanapun trik yg ia lakukan, ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh Kata- katanya membuatku merasa tidak enak.

Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya dihari pertama, kami kelihatan salah tingkah. Anak kami menepuk punggung kami,"wah, papa membopong mama, mesra sekali".

Kata-katanya membuatku merasa sakit. Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan dirinya dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut,"mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita." Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.

Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, Kami begitu dekat sampai-sampai aku bisa mencium wangi di bajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi. Beberapa kerut tampak di wajahnya.

Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "kebun diluar sedang dibongkar.

Hati-hati kalau kamu lewat sana." Hari keempat,ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku dilenganku.

Bayangan Dew menjadi samar.

Pada hari kelima dan keenam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti dimana ia telah menyimpan baju-bajuku yg telah ia setrika, aku harus hati-hati saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat.

Aku tidak memberitahu Dew tentang hal ini. Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya, "kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang"

Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yg cocok. Lalu ia melihat, "semua pakaianku kebesaran". Aku tersenyum.

Tapi tiba-tiba aku menyadarinya, sebab ia semakin kurus, itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat.

Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati. Sekali lagi, aku merasakan perasaan sakit.

Tanpa sadar ku sentuh kepalanya. Anak kami masuk pada saat tersebut.

"Pa, sudah waktunya membopong mama keluar." Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yg penting. Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia dilenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami. aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.

Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya dilenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. Ia berkata, "sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua." Aku memeluknya dengan kuat dan berkata "antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".

Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga. Dew membuka pintu. Aku berkata padanya," Maaf Dew, aku tidak ingin bercerai. Aku serius".

Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku. "Kamu tidak demam."

Kutepiskan tanganya dari dahiku. "Maaf Dew, aku cuma bisa bilang maaf padamu, aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai-nilai dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu".

Dew tiba-tiba seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dengan kencang dan tangisannya meledak. Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor.


Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga. Ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku. Penjualnya bertanya apa yg mesti ia tulis dalam kartu ucapan? Aku tersenyum dan menulis : "Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua."


"Work is not man's punishment. It's his reward, his strength and his pleasure"

Selasa, 03 Januari 2012

Happy New Year

kutipan dari seorang teman yang sangat berguna sekali untuk saya, dan semoga berguna juga bagi teman2 yang membacanya.



Segala sesuatu tidak terjadi dgn instan,Tidak ada jalan pintas untuk meraih kebesaran, Ada proses & masa penantian yg harus di lalui.

Your success is one attitude away.

Sikap menentukan apakah kita keluar sebagai pemenang atau pecundang.

Sikap kita dapat mengubah fakta kehidupan kita sekarang.

Don’t miss your miracle because of bad attitude.

Taukah engkau bahwa TUHAN memakai ”musuh-musuh” mu untuk membuat engkau sukses?

Sadari bahwa TUHAN sudah menyediakan kebesaran bagi kita dgn memakai "musuh-musuh" kita.

Di tengah masalah,

banyak orang menjadi kecewa dibanding menjadi lebih baik, & tidak pernah bertumbuh dewasa.

Di dunia, orang dianggap besar bila dilayani banyak orang.

Di KerajaanNYA, melayani adalah jalan menuju kebesaran.

Melayani adalah sebuah sikap, bukan profesi.


Hidup adalah suatu perjalanan menuju kedewasaan. Smua hal yg terjadi di sepanjang perjalanan itu adalah bagian dari suatu proses.

TUHAN lebih tertarik pada perjalanan kita menuju kebesaran, sbab di dalamnya kita mengalami proses perubahan pembentukan karakter kita.


Change your perception.

The greater the enemy,

The greater the victory.

Smakin besar "musuh" atau masalah, semakin besar pula kmenangan itu..!!

Tidak ada kebesaran tanpa pengorbanan,

Tidak ada keberhasilan yg gratis !!

Tentukan sikap yg tepat..dan bersiaplah memperoleh kemenangan di tahun 2012 ini...!!

Selamat bekerja kembali..Tuhan menyertai..

Tetap semangat!!

Rabu, 23 November 2011

sweet year end

dear 2011




taun ini baru selera nulis lagi padahal udah mau akhir taun, well dari terakhir nulis sampe detik ini banyak banget kejadian pastinya dari mulai sedih, bangga, kecewa dan tertawa.. yah its life...

kekecewaan yang mendalam setelah ditinggalkan tak membuatku terpuruk lebih dalam, ak yakin TUhan punya rencana yg lebih indah untukku, buktinya baru 1 bulan ak mengenalnya dan dalam 2 bulan berikutnya kami akan melangsungkan akad, dan itu waktu yg sangat cepat sekali.... well waktu bukan barometer seseorang untuk menatap masa depannya bukan?

ak percaya Tuhan telah merencanakannya untukku dan pengobat luka masa laluku dan partner untuk masa depanku...

Minggu, 11 September 2011


editing by y0uZ on sept 11, 2011
Botanical garden - Bogor

thanks for everything
because of u, i have my best now.

Rabu, 12 Mei 2010

antara Yogyakarta dan Bogor

dari yayasan tempat gw menimba ilmu ge harus menjalankan process PKL yaitu prakter kerja lapangan yang mana maksud dan tujuannya adalah untuk menyeimbangkan antara materi dan kerja nyata,
nah yayasan kan ngasih qta pilihan tempat untuk qta pilih sndiri, entah gmna ceritanya gak tau sadar apa kaga gw milih tempat Pkl yang paling jauh yaitu di Yogya, aneh bin nyata saat itu yang terbesit di otak gw yaitu klo tempat jauh berarti bakal byak tempat yg bisa dikunjungi atau yg blum pernah dikunjungi sama sekali,,,,

ternyata setelah perjalanan ke yogya and stay disna selama 1 minggu sudah kena peyakit gatel2 karna airnya yg kurang cocok and banyak sekali binatang gak jelas...
mulai dari tmpangnya aja gak jelas, apalagi cara gigitnya,,, ajib dah!!
memang lokasinya di Bantul - pajangan so jauh dari kota..... niat jalan2 sudah di kubur dalam..
hal yg paling menyakitkan bagi para wanita adalah noda di kulit dan sekarang gw punya noda bekas Budukan...... penyakit yg bener2 gak elit bgt sumpah....
huaaaaa...aaa tolooong!!!

that the worst experience in my live,,,,

Kamis, 14 Januari 2010

Enemy of my Lovely Cellphone...

My Friend became enemy...

Cerita ini di ambil dari kejadian asli... sijamin asli 100% dah.
cerita ini bermula dari persahabatan teman2 saru asrama yg pada saat itu ngerasa saling kecocokan and banyak hal deh yg cocok sampe bingung jelasinnya, hehhehe maksudnya masih labilk kali yah....
maklum saja lah baru lulus SMA, jadi jiwa genk..genkannya masih melekat kuat dalam benak2 kami..
hehehehe lebay yah.

asal mula pertengkaran dari ketidakcocokan satu anak yg berasa dirinya paling-paling deh diantara semunaya....
(paling pinter, dewasa, berada) pikirnya sendiri..
nah dari hal itu dya cenderung sering Mock temennya sndiri tanpa perasaan..
salah satu korbanya adalah temen sebangkunya yg setia padanya namun akhir2 ini sudah geramm berurusan dengan makhluk yg satu ini, and memutuskan untuk mencari teman sebangku yg lainnya,yg masih pya perasaan!
and korban selanjutnya adalah teman sekamarnya sndiri, dya mengalami hal yang lebih tragis dri korban pertama,
karna anak ini telah mempublishkan foto privatnya bersama sang kekasih kepada temen2 sekelasnya dengan jalan mengirimkan blotot pada setiap anak yg memiliki koneksi itu..

korban yg paling terakhir yg bakal saya ceritakan adalah diri saya sndiri, dimana gw merasa terhina sangat,,, and merasa tidak dihargai sebagai seorang teman, karna gw dah percaya ma teman2 sekamar gw including her, but she has stolen my cellphone in the box of my cupboard.
i was so suprise, tapi mencoba menenagkan diri and mencoba bukti sekuat2nya..
tapi poor me, data yg gw pya masih belum kuat sehingga kasus gw gk bisa di perpanjang oleh managemetnt.
tapi gw gk nyerah, gw tanya anaknya langsung sampai 2x, tapi jawabannya dya tetep unreal, seolah dibuat2 dan dy harus bwat pertanyaan yg sma agar terkesan gak bersalah..

gw ampe gk mau nyapa ataupun bersuara di depan dya, dy pun sama, tapi yg buat gw bingung klo emang dy gkbersalah kenapa semenjak kejadiaan itu dy tidak pernah tidur di tempat tidurnya,.
and gw tanya aja alasannya cman karna tkut hantu,,
its ridiculous think for me..

after 1 week gw dapet paket di post that just mention my name, only that....
and setelah gw buka ternyata HP dengan berbungkuskan dus longgar bekas pembolong kertas, and didalmnya ada sebuah pesan, entah dya nulisnya lagi apa yg pasti dya pke Sundanese yg maksa bgt!!
hahahaha

entah apa alasan si pelaku mengembalikan itu hp via kurir gak jelas...(no mention about address and pengirim), entah dy takut akan di keluarkan atau ada niat lain didalamnya, who's know?
just God and her Know about it.....

sampai saat ini gw akan jalani hidup gw tanpa memperdulikan dya, karna gw ngerasa temen yg bisanya nusuk dri belakang gak pantes untuk dijadikan seorang teman!!!


that the freak moment in my life!!!!
gw harap dy SADAR dengan apa yg telah dya lakukan,,,
HUKUM KARMA akan selalu ngikutin...
Trust me...



GAZEBOOOO ....

Senin, 27 Juli 2009

Gaji Ayah Berapa?

Seperti biasa Ghana, Kepala Cabang Sebuah perusahaan swasta terkemuka diJakarta, tiba dirumahnya pada pukul 9 malam. tidak seperti biasanya, Annisa, putri pertamanya yang baru duduk dikelas 3 SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama “kok, belum tidur?” sapa Ghana sambil mencium anaknya. biasanya Annisa memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika akan berangkat kantor pagi hari. sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Annisa berucap”aku nunggu Ayah pulang, sebab Annisa mo nanya..berapa sih gaji ayah?”

“Lho tumben, kok nanya gaji Ayah? mau minta uang lagi, ya?” “ah..enggak pengen tau aja” ucap Annisa singkat. “OK..kamu boleh hitung sendiri, setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.40.000,- setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu minggu libur, kadang Sabtu Ayah masih lembur. jadi Ayah dalam 1 bulan berapa hayooo?” Annisa berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. ketika Ghana beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Annisa berlari mengikutinya. “kalo satu hari Ayah dibayar Rp.400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp.40.000,- dong” katanya. “wah, pinter kamu. sudah sekarang cuci kaki, terus bobo’ ya” perintah Ghana
Tetapi Annisa tidak beranjak, sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, annisa kembali bertanya, ” Ayah, aku boleh pinjem uang Rp.5000,- enggak?” “sudah, nggak usah macam-macam lagi, buat apa minta uang malam-malam begini? ayah capek, dan mau mandi dulu, tidurlah”. “tapi Ayah…” Kesabaran Ghana pun habis. ” Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Annisa. anak kecil itupun berbalik menuju kamarnya. usai mandi, Ghan nampak menyesali hardiknya. ia pun menengok Annisa dikamar tidurnya. anak kesayangannya itu belum tidur. annisa didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Ghana berkata, “maafkan Ayah, Nak, Ayang sayang sekali sama Annisa. tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? kalau mau beli mainan, besok kan bisa. jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun papa kasih” jawab Ghana

“Ayah, aku enggak minta uang. aku hanya pinjam. nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”. “iya, tapi buat apa? tanya Ghana lembut.

“aku menunggu Ayah dari jam 8. aku mau ajak Ayah main ular tangga. tiga puluh menit aja. mama bilang kalo waktu ayah itu berharga. jadi, aku mau ganti waktu ayah, aku buka tabunganku, hanya Rp.15.000,- tapi karena Ayah bilang satu jam dibayar Rp.40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000,- tapi duit tabunganku kurang Rp.5000,- makanya aku mau pinjam dari ayah” kata polos Annisa

Ghana pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. dia baru menyadari ternyata limpahan harta yangdia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Tunaikan hak sesuai tempatnya. paling tidak hak Tuhan kita, hak fisik kita hak sesama manusia (kiriman email kawan)

sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com dari lembaran cerita dimasjid dan

Kamis, 23 Juli 2009

BOOOMMSSSS.. ..

"Kamu sudah siap, Rin??" Rafi bertanya pada Ririn sambil mengunci ranselnya yang telah siap ia kemas.

Airmata Ririn perlahan mengalir dipipinya. Rafi menghela nafas berat, lalu menghampiri Ririn dan menghapus airmatanya dengan lembut.

"Jangan takut.... aku mengerti perasaanmu. Kita hanyalah orang-orang lemah yang tertindas. Jika kita melakukan tugas kita, kita telah menyelamatkan sebagian nyawa orang-orang yang tak berdosa di desa kita" ujar Rafi menguatkan hati Ririn.

"Tapi haruskah kita mengorbankan sebagian lagi nyawa orang-orang yang tak bersalah???" Ririn bicara diantara isak tangisnya.

Tangan Rafi pun turun menggenggam tangan Ririn dengan erat. Ia tahu bagaimana perasaan Ririn saat ini, karena ia pun merasakan hal serupa.

"Kamu tahu kan ... Kita tidak bisa memilih. Sekalipun kita menolak, mereka tetap akan melakukan tugas kita setelah membumi hanguskan desa kita. Semoga Ruhan mengampuni kita, Rin" ucap Rafi dengan lirih.

Ririn terdiam. Semua yang Rafi katakan memang benar. Ririn sama sekali tak punya hak untuk memilih semenjak dirinya diculik oleh para pasukan teroris untuk dilatih dihutan terpencil, yang ia sendiri tak tahu dimana letaknya, agar menjadi bagian dari mereka. Bahkan hak untuk hidup pun Ririn tak punya.

Setiap kali Ririn berusaha melarikan diri, para penjahat itu berhasil menangkapnya lagi. Entah sensor apa yang ditanam dalam tubuh Ririn, hingga keberadaannya bisa terlacak oleh mereka. Dan jika tertangkap, tubuh Ririn akan penuh dengan lebam, karena menerima pukulan dan tendangan sepatu lars mereka. Mereka tak pandang laki-laki ataupun perempuan, hukuman yang diterima tetap sama. Di tempat pelatihan Ririn tak boleh menangis. Setetes airmata yang keluar dari matanya, maka pangkal senapan akan mendarat diwajahnya.

Rafi lah yang selalu menjadi dewa penyelamatnya, jika Ririn terkena hukuman karena berbuat salah. Awalnya Ririn begitu benci dengan Rafi, yang telah lebih dulu berada disana. Ia termasuk salah satu pelatihnya. Pelatih khusus membuat bom rakitan. Ia tidak mengerti mengapa Rafi tetap membelanya, padahal Ririn menunjukkan sekali kebenciannya pada Rafi. Mungkin karena ia dan Rafi berasal dari desa yang sama.

Namun hatinya luluh saat Rafi rela memberikan tubuhnya menjadi tameng saat salah satu dari para teroris itu ingin menembaknya.

"Kalian Boodoh jika membunuhnya. Dia salah satu andalan kita, otaknya sangat kita butuhkan untuk kemajuan organisasi ini" teriak Rafi saat itu. Ririn memang terbilang memiliki otak sangat cerdas. Di tempat pelatihan tersebut ia pun menjadi murid terbaik, sehingga ia pun dipaksa harus mengajarkan ilmu merakit bomnya kepada generasi selanjutnya.

Hubungan Rafi dan Ririn makin dekat, setelah Ririn melihat sikap yang berbeda dari Rafi dibanding dengan senior-seniornya yang lain. Ia merasa aman jika berada didekat Rafi. Bahkan Ririn hanya menjatuhkan airmatanya saat bersama Rafi. Ia pun merasakan sesuatu yang indah di hatinya untuk Rafi. Rafi mampu membuat bibirnya tersenyum diantara tekanan-tekanan di camp pelatihan tersebut.

Hari ini, disaat usia Ririn genap 20 tahun, mereka mendapat tugas paksaan yang mereka tidak bisa menolaknya. Para teroris biadab itu mengancam akan membumi hanguskan desa tempat tinggal Ririn dan Rafi, jika mereka menolaknya. Desa dimana masih ada orangtua Ririn dan adik kesayangan Rafi yang tinggal satu-satunya.

Riiinnggg... .

Lamunan Ririn terhapus saat ia mendengar dering HP Rafi.

"Ya, Bang... Kami masih dikamar. Sudah, bang... Kami sudah siap... Baik, Bang" ujar Rafi dengan orang diseberang sana yang Ririn tahu pasti dari Bang Herman, kepala pimpinan aksi hari ini.

"Pakai ranselmu!! Bang Herman akan mengaktifkan bom kita 10 menit lagi. Ayo kita segera turun!!" ujar Rafi sambil mengenakan ranselnya.

"Rafi.."

"Ya.." Rafi menjawab tanpa menoleh sedikitpun, karena sibuk berkemas.

" Ada yang ingin aku katakan padamu..."

"Sebenarnya aku..."

"Nanti saja kau katakan..." potong Rafi

"Apakah kita masih punya waktu???"

Rafi tak menjawab. Ia tak sedikitpun menatap wajah Ririn dan langsung menarik Ririn bergegas keluar dari kamar hotel bintang 5, tempat mereka menginap dan bekerja. Rafi bukan tidak mau mendengar, ia hanya takut.. Takut menyesal mendengar kata-kata Ririn di detik-detik terakhir hidupnya. Hanya dengan menggenggam tangan Ririn lah Rafi sanggup menguatkan hatinya. Bahkan saat memasuki lift pun Rafi tak melepas tangan ririn.

Di dalam lift mereka terdiam dan hanya ada mereka berdua. Ririn hanya mampu melirik Rafi melalui kaca di dalam Lift, namun tak sedikit pun mata rafi memandang kearahnya.

Ketika mereka keluar dari lift dan pintu lift tertutup mereka mendengar bunyi "klik" dari ransel mereka. Langkah mereka terhenti. Tubuh mereka terdiam kaku. Genggaman tangan mereka makin kuat.

"Waktu kita tinggal 30 menit lagi" ucap Ririn dengan rasa takut yang amat dalam.

"Katakanlah. .." ujar Rafi tanpa menoleh sedikit pun.

"Heh???" Dahi Ririn berkerut dan kepalanya bergerak melihat kearah Eafi.

"Katakan sekarang yang ingin kau katakan...!! Aku ingin untuk mendengarnya"

Ririn terdiam. Kepalanya kini tertunduk. Tiba-tiba Ririn melepas genggamannya dan berdiri di depan Rafi, lalu memeluk Rafi dengan erat.

Rafi tersentak. Suasana sepi di koridor lift saat itu membuat tubuh Rafi bergetar halus merasakan perasaan yang aneh menjalar didalam darahnya.

"Aku mencintaimu. .. Aku ingin mengatakan di hari terakhir kita kalau aku mencintaimu" ujar Ririn nyaris berbisik. Airmatanya mengalir deras. Bibirnya begetar saat mengatakan kalimat yang sejak dulu ingin ia katakan.

Rafi terdiam. Dadanya bergemuruh. Perlahan tangannya membalas dekapan tubuh Ririn dengan erat. Matanya terpejam menahan sakit dihatinya. Seketika Rafi teringat sesuatu. dilepasnya perlahan pelukan Ririn dan disentuh wajah Ririn dengan lembut sambil menghapus airmata Ririn dengan jemarinya.

"Waktu kita tak banyak, aku harus melewati lorong bawah tanah terlebih dahulu.. Selamat tinggal, semoga kita bisa berjumpa lagi..." ujar Rafi, lalu berjalan meninggalkan Ririn tanpa sedikit pun memandang wajahnya.

"RAFI..." teriak Ririn memanggil, namun Rafi tak menoleh. Hanya tangannya yang dilambaikan. Ia berjalan dengan cepat.... dan berlari. Berlari untuk menahan beban dihatinya. Dadanya terasa makin sakit. Tak terasa airmatanya mengalir di pipinya.

Ririn menghela nafas berat melihat sikap Rafi. Ia pun berjalan menuju restaurant tempat sasaran tugasnya. Ia melihat jam ditangannya.

"60 detik lagi"

Setibanya di restauran ia mendengar bunyi hp-nya berdering. Dahinya lagi-lagi berkerut melihat nama si penelepon.

"Rafi???"

Ia kembali melirik jam tangannya.

"10 detik lagi... ada apa ya??"

lalu diangkatnya telepon tersebut.

"Halo..."

"Rin, Aku juga mencintaimu. ." kalimat Rafi berhenti berbarengan dengan bunyi klik yang kedua dari ransel mereka.

BOOMMMSSS... ...

Cerita ini merupakan cerita fiksi, bukan kisa nyata. Tterinspirasi dari peristiwa JW Mariot dan Ritch Charlton. Hanya saja kebanyakan orang menulis cerpen dari sisi korban kali ini aku mencoba ambil cerita dari sisi pelaku...
Selamat membaca...
source www.cerita-fiksiku. blogspot. com

Kamis, 16 Juli 2009

Kekerasan dalam Arama!!!

sebenernya terlalu lebay jga klo gw harus gunain judul ini....
tapi apa daya memang kenyataan berpihak pada kata2 itu, apa daya!!!!

cerita bermula tadi malam, saat kita semua baru pulang dari movie night, itu ritual yang bisa qta2 sebagai pelajar untuk me'reduce ke boringan (ceritanya) hehehe,,,
saat itu film yang disajikan adalah bride wars. film ini menceritakan tentang sepasang sahabat sejak kecil yang tiba2 retak dan saling merugikan satu sama lain (kurang lebih intinya seperti itu)

setelah masuk ke asrama dan pada saat itu gw ma roommate gw sedang asik2 nya becanda, tiba2 ada ada suara "Toooooooloooooooongggggg" berkali2, dan itu sangat jelas sekali,
setelah mendengar kata2 itu telah selesai berkumandang baru deh sadar klo tuh suara persis di sebelah kamar gw...... (ooohhh My God)
pada saat itu jga gw langsung nge judge klo2 itu orang kesetrumm, gw jga ga ngerti knapa gw langsung mikir kaya gtu.... mungkin karna penyakit trauma gw kambuh, ceritanya dimulai pada waktu gw berumur 6 tahun pada saat bulan puasa, waktu itu gw baru pulang ceramahan subuh2 abis saur, itu pun karna tuntutan sekolah mesti ngisi buku ceramah ramadhan,,
saat itu gw mati gaya bgt gak ngapa2in, keluarga gw dah pada tidur aja abis solat subuh, tadinya sih pengen tidur tapi kaga2 bisa2, mau minum pil tidur tapi lagi puasa, agghhhhhh!!!!
nah dari mati gw itu gw ngelundup msuk kamar kk gw yang cwo karna pada saat itu beliau sedang di kamar mandi,,,,,(gak tau lagi ngapain sejam gak keluar2).
nah disitu ada lampu meja yang biasa digunain untuk belajar kk gw, itu lampu udah setengah baya umurnya dan tidak memakain baju,,,heheheh maksudnya gak ada penutupnya gtuuu...dan saat itu gw mainin tuh lampu, sampai2 gw kaget tangann gw kesetrummm .....gw jerit2an tapi untunglah tangan kanan gw berhasil mencabut tuh lampu dari tangan kiri gw,,,,
kagetttttt bgt and lemeeesssss,,,,ampe2 bokap nyokap gw keluar kamar and kk gw yg cwo yg lagi dikamar mandi pun keluar, semuanya kaget ngeliat gw tergeletak tak berdaya di lantai sambil memegang lampu.....hiks nyokap gw langsung marahin kk gw karna menaruh lampu tak berbaju sembarangan.......sejak saat itu gw slalu terimajinasi dengan yg namanya kesetrummm..

back to story...
gw ma temen2 gw langsung bergegas ke kamar sebelah dan melihat amarah yang mendarah2 disana....(ternyata temen gw berantem).... di pisah lah tuh orang, and gw langsung memasang telinga lebar2 , kejadian sebenarnya karna apa??

nah dimulai dengan pembahasan mengenai arti teman dan sabat ini kisruh mulai terjadi,
cerita'ya ci A dan ci'B baru masuk kamar trus beradu pendapat mengenai arti teman dan sahabat...

ntah kenapa si teman langsung berkelahi gtu aj... karma ci'A bersar dari daerah sulawesi sana yg berwatak kerassss, kata nya sih dia memang sudah menahan kekesalan selma ini,,,,,

yah 2 orang sahabat ini pertama tidak mau saling memaafkan,, tapi akhirnya setelah dibujuk dan di rayu2 bisa jga,

dan setelah hari itu merea sekamar konsultasi dengan trainer yang bisa memberikan advice pada mereka....agar tidak terjadi lagi masalah yg serupa.....

yah,,,, ada aja masalah, tapi kadang2 sangat menggelikan untuk di ingat.....

Arti Memiliki





Cinta tak pernah akan begitu indah, jika tanpa persahabatan, yang satu selalu menjadi penyebab yang lain dan prosesnya - irreversible……

PECINTA TERBAIK ADALAH SAHABAT YANG TERHEBAT.

Jika kamu mencintai seseorang, jangan berharap bahwa orang itu akan mencintai kamu persis seperti kamu mencintainya dalam kapasitas yang sama.
Satu diantara kalian akan memberikan lebih, sedang yang lain akan merasa kurang.

Begitu juga dalam cinta:
kamu yang mencari, dan yang lain akan menanti

Jangan pernah takut untuk jatuh cinta!
Mungkin akan menyakitkan, dan mungkin akan menyebabkan kamu terluka dan menderita,
Tapi jika kamu tidak mengikuti kata hatimu,
pada akhirnya kamu akan menangis, saat itu akan jauh lebih pedih karena saat itu kamu menyadari bahwa kamu tidak pernah memberi cinta itu sebuah jalan untuk berkembang.

CINTA BUKAN SEKEDAR PERASAAN,
TAPI SEBUAH KOMITMEN.


Cinta bisa datang dan pergi begitu saja, karena kebahagiaan itu bersayap, dia bisa terbang dan pergi jika tak kau jaga.

Cinta tak harus berakhir bahagia, karena cinta tidak harus berakhir.


Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan dan mengerti apa yang tidak dijelaskan, sebab cinta tidak datang dari bibir dan lidah atau pikiran melainkan dari HATI.


Ketika kamu mencintai, jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan, karena jika kamu berbuat demikian, kamu bukan mencintai, melainkan investasi.

Jika kamu mencintai, kamu harus siap untuk menerima penderitaan.
Karena jika kamu mengharap kebahagiaan, kamu bukan mencintai melainkan memanfaatkan.

Lebih baik kehilangan harga diri dan egomu bersama seseorang yang kamu cintai dari pada kehilangan seseorang yang kamu cintai, karena egomu yang tak berguna.

Jangan mencintai seseorang seperti bunga,karena bunga mati kala musim berganti, cintailah mereka seperti sungai, sebab sungai mengalir selamanya.

Cinta mungkin akan meninggalkan hatimu bagaikan kepingan-kepingan kaca, tapi tancapkan dalam pikiranmu, bahwa

Ada seseorang yang akan bersedia untuk menambal lukamu dengan mengumpulkan kembali pecahan-pecahan kaca itu.
Sehingga kamu akan menjadi utuh kembali.

(http://lingmeliana.blog.friendster.com/category/uncategorized/)